Senin, 07 Desember 2009
PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH TERHADAP KEBIASAAN HIDUP SEHAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak-anak merupakan tunas bangsa yang masih dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik aspek fisik, rohani (mental) maupun aspek sosialnya. Oleh karena anak perlu mendapatkan perhatian mulai sedini mungkin, sehingga dikemudian hari dapat diharapkan menjadi manusia yang berguna dan bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, agama, nusa, bangsa dan negara Republik Indonesia tercinta.
Sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah terciptanya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang aras kekuatan sendiri menuju masyarakat adil dan makmur yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dalam tujuan dan arah pembangunan terkandung usaha membangun manusia-manusia pembangunan yang mampu membangun dirinya dan bangsanya di hari esok, percaya pada diri sendiri, dapat memperbaiki kehidupannya dan memiliki kemampuan serta sikap yang diperlukan untuk mengubah nasibnya.
Dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dikatakan juga dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3 menyatakan sebagai berikut :
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bagsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, capak, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.(Sisdiknas, 2006 : 76)
Kemudian dipertegas lagi dengan konsep Islam secara umum bahwa manusia itu harus melakukan perubahan yang dimulai dari dirinya sendiri. Hal ini telah difirmankan Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra'du Ayat : 11, yang berbunyi sebagai berikut :
ان الله لايغير ما بقوم حتى يغيرو ا ما بانفسهم
Artinya :
“Sesungguhnya Allah tidak merubah nasib suatu kaum hingga mereka merubah nasibnya sendiri “. (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 370).
Maka perhatian terhadap anak itu tidak boleh diabaikan. Karena mereka nantinya akan menjadi generasi penerus perjuangan bangsa sekarang dan akan datang. Pembinaan dan pemeliharaan terhadap generasi penerus ini haruslah dimulai dari awal dan paling dasar pada tingkat pengertian tentang kesehatan diri. Yang itu kita mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat atas. Dan dilakukan oleh pihak sekolah dan keluarga dengan sebaik-baiknya, agar generasi ini dapat dijadikan modal yang berharga dalam pembangunan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam pembangunan tidak terlepas dari dua faktor yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya yaitu faktor pendidikan dan kesehatan. Karena kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan itu berhasil, sebalikanya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung terciptanya peningkatan status kesehatan seseorang. Maka Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dengan titik berat pada upaya promotif dan preventif didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas, menjadi sangat penting dan strategis untuk mencapai derajat yang setinggi-tingginya. Hal ini sejalan dengan konsep Badan Kesehatan Dunia WHO melalui gerakan Global School Health Initiative yang saat ini tengah bergema di seluruh dunia (Tim Pembina Kesehatan Sekolah Prop. Jatim, 2004 : 12).
Dalam konsep Islam juga ditegaskan bahwa kebersihan itu hendaklah selalu dijaga karena hal tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Muddatsir Ayat : 4 dan Surat Al-Baqarah Ayat : 168, yang berbunyi sebagai berikut:
و ثيا بك فطهر
Artinya : “Dan pakaianmu bersihkanlah”. (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 992).
يا ايها الناس كلو امما فى الارض حللا طيبا
Artinya :
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi”. (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 41).
Kemudian ditegaskan lagi oleh Menkes Siti Fadilah Supari ketika membuka Rapat Kerja Nasional Usaha Kesehatan Sekolah (Rakernas UKS) ke-7 di Solo Tanggal 3 Desember 2004, yang mengatakan bahwa UKS bukan hanya dilaksanakan di Indonesia, tetapi dilaksanakan di seluruh dunia. Karena itu Organisasi Kesehata Dunia WHO telah mencanangkan konsep sekolah sehat. Lebih lanjut ditegaskan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi oleh anak usia sekolah dan remaja sangat kompleks dan bervariasi. Pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang baik dan benar, kebiasaan cuci tangan pakai sabun, kebersihan diri.
Dan pada usia SLTP dan SMU (remaja), masalah kesehatan yang dihadapi biasanya berkaitan dengan perilaku beresiko seperti penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya), kehamilan yang tidak di ingini, abortus yang tidak aman, infeksi menular seksual tertentu HIV/AIDS, kesehatan reproduksi remaja, kecelakaan dan trauma lainya. Seperti yang telah ditemukan di rumah sakit ketergantungan obat Jakarta, melaporkan bahwa dari penderita yang umumnya berusia 15 – 24 tahun, kebanyakan dari mereka masih aktif di sekolah SLTP, SLTA, atau Perguruan Tinggi (Lydia Harlina Martono, dkk. 2006 : 1). Ini menunjukkan bahwa perlu ada pengawasan ekstra dari sekolah, keluarga dan pemerintah melalui kegiatan UKS di sekolah-sekolah/madrasah-madrasah.
Hal senada juga dikemukakan oleh Sekretaris Tim Pembina UKS Pusat Widaninggar, yang mengatakan UKS merupakan program yang wajib dilaksanakan di sekolah, namun belum semua sekolah melaksanakan dengan baik. Paleksanaan UKS terbentur pada persoalan tenaga guru yang belum dilatih untuk melaksanakan kegiatan tersebut (http://WWW.Blogger.com).
Sehingga jelas bahwa usaha kesehatan sekolah merupakan salah satu yang kita anggap penting dalam melaksanakan dan mencapai harapan dengan jalan memasyarakatkan sikap, tingkah laku dan kebiasaan hidup sehat.
Menurut pengamatan peneliti bahwa pelaksanaan usaha kesehatan sekolah harus lebih ditingkatkan lagi dan mungkin bisa juga dijadikan sebagai salah satu kegiatan ekstra kulikuler siswa. Dengan demikian apabila tercipta lingkungan hidup sekolah yang sehat akan terbentuk semangat belajar yang tinggi, angka absen akan semakin menurun, dan minat belajar siswa meningkat, serta menghasilkan anak didik yang sehat, kuat jasmani dan rohaninya. Sehingga dalam hal ini peneliti mengambil judul “PENGARUH INTENSITAS PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH TERHADAP KEBIASAAN HIDUP SEHAT SISWA MAN 1 JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008”.
B. Rumusan Masalah
Agar lebih mudah dalam pemecahan masalah yang penulis ajukan, maka penulis uraikan kedalam beberapa sub problem yang mendukung problematik. Adapun sub problem tersebut dapat dirumuskan dalam rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah intensitas pelaksanaan UKS di MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008?
2. Bagaimanakah kebiasaan hidup sehat siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008?
3. Bagaimanakah pengaruh intensitas pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah dan kebiasaan hidup sehat yang ada di MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu pada rumusan masalah yang telah di kemukakan diatas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui intensitas pelaksanaan UKS di MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
2. Untuk mengetahui kebiasaan hidup sehat siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
3. Untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan usaha kesehatan sekolah dan kebiasaan hidup sehat yang ada di MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu yang dianggap benar untuk alasan atau mengutarakan pendapat, meskipun kebenarannya belum dibuktikan.
Hipotesis adalah jawaban sementara rumusan masalah penelitian. Di katakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2001 : 39).
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006 : 71) hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis pada hakekatnya adalah kesimpulan yang sifatnya sementara dan belum valid. Namun walaupun sifatnya sementara hipotesis tidak boleh begitu saja dilontarkan. Hipoteis yang akan di buktikan secara empirik dalam penelitian ini adalah :
Ha : Terdapat pengaruh intensitas pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadap kebiasaan hidup sehat siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
Ho : Tidak terdapat pengaruh intensitas pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadap kebiasaan hidup sehat siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Merupakan sembangan pemikiran ilmiah untuk dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman untuk lebih meningkatkan pelaksanaan program UKS berikutnya.
2. Secara Praktis
Sebagai informasi kepada masyarakat bahwa pelaksanaan UKS sangat penting demi suksesnya program pembangunan di bidang kesehatan.
F. Batasan Operasional Variabel
Agar masalah yang dibahas dalam penulisan skripsi ini terarah pada sasaran yang telah ditentukan, maka peneliti akan memberikan batasan-batasan yang ada pada judul tersebut diatas, yaitu :
1. Intensitas adalah kemampuan/kekuatan/gigih – tidak hanya kehebatan (Pius A. Partanto, dkk, 1994 : 265). Pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang berusaha membina dan mengembangkan serta meningkatkan kebiasaan hidup sehat dan derajat kesehatan para peserta didik yang dilaksanakan melalui program pendidikan MAN 1 Jombang. Intensitas Pelaksanaan Usaha kesehatan sekolah adalah merupakan salah satu bentuk kemampuan siswa dalam kegiatan yang berusaha untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan dirinya sendiri sedini mungkin, yang dilakukan secara terpadu oleh empat departemen terkait serta seluruh jajarannya, adapun landasasnnya adalah SKB 4 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (Tim Pembina UKS Pusat, 1999 : 1).
Adapun indikator intensitas pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah yang harus dilakukan oleh peserta didik baik itu dilaksanakan di sekolah atau di lingkungan kehidupannya sehari-hari adalah :
a) Latihan keterampilan/PMR
b) Pembentukan peran serta aktif
c) Pembinaan melalui osis
d) Sarana keteladanan di lingkungan sekolah
e) Pemeriksaan kesehatan oleh petugas
f) Pengukuran tinggi badan
g) Penimbangan berat badan
h) Observasi kesehatan anak-anak setiap harinya
i) Pencegahan penularan penyakit menular
j) Pembinaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
k) Pengobatan ringan
l) Pertolongan pertama di sekolah
m) Rujukan ke medis untuk mengurangi rasa sakit
n) Kasus kecelakaan dan Kasus keracunan
o) Kondisi yang membahayakan
p) Penyakit yang khusus
q) Penanganan kasus anemi gizi
2. Kebiasaan hidup sehat adalah suatu sikap atau pola tingkah laku yang sudah terlatih sehingga menjadi sikap atau tingkah laku yang tidak di dasari. Yang itu akan menjadi corak hidup untuk memperhatikan kesehatan, baik itu kesehatan badan dan rohani (mental) dan kesehatan sosial, serta bukan hanya keadaan yang bebas dari cacat dan kelemahan (Sonya Poernama, 1981 : 8). Ada pula yang mengatakan bahwa hidup sehat itu adalah suatu pola tingkah laku dalam kehidupan seseorang yang secara tidak disadari selalu memperhatikan unsur-unsur kesehatan badan, rohani dan sosial. Adapun indikator kebiasaan hidup sehat adalah sebagai berikut :
a) Membiasakan menjaga kebersihan lingkungan.
b) Membiasakan diri untuk mematuhi prinsip-prinsip kesehatan.
c) Makan, minum, tidur, bekerja dan beristirahat secara teratur.
d) Sadar terhadap pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi yang dimaksud dalam judul pengaruh intensitas pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadap kebiasaan hidup sehat siswa MAN I Jombang, penulis bermaksud mempelajari sejauh mana pengaruh yang ada dari pelaksanaan usaha kesehatan sekolah. Hingga dapat mengubah tingkah laku siswa dengan tanpa disadari selalu memperhatikan unsure-unsur kesehatan dan usaha kesehatan sekolah benar-benar bermanfaat bagi kehidupan di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarak dalam kehidupan sehari-hari.
G. Sistematika Pembahasan
Selama penyusunan skripsi ini dibahas beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I : PENDUHULUAN
Dalam bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis penelitian, batasan operasional variabel , sistematika pembahasan yang dimaksudkan sebagai pengantar untuk memasuki bab-bab berikutnya.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Dalam hal kajian pustaka ini pembahasan tentang usaha kesehatan sekolah, kebiasaan hidup sehat dan pengaruh pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadap kebiasaan hidup sehat.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini memuat rancangan penelitian, populasi dan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Yang menerangkan deskripsi data, pengujian hipotesis dan pembahasan.
Bab V : PENUTUP
Merupakan bab yang berisi kesimpulan dan pembahasan akhir serta merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang terdapat pada bab pendahuluan. Bab ini juga berisi saran-saran dari penulis yang merupakan akhir dari penulisan skripsi ini.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembahasan Tentang Usaha Kesehatan Sekolah
1. Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
Sebelum penulis menguraikan lebih jauh tentang pengertian usaha kesehatan sekolah, maka perlu terlebih dahuli penulis arti usaha dan kesehatan sebagai berikut :
a) Pengertian usaha adalah suatu bentuk kegiatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang muncul dari dirinya atau orang lain, baik itu ditujukan untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, bahkan untuk kelompok.
b) Arti Kesehatan
Kehidupan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor. Karena itu sudah menjadi kewajibannya untuk mengendalikan dan mengarahkan faktor-faktor tersebut sehingga makna yang diharapkan dari hidupnya dapat tercapai. Salah satu faktor tersebut adalah kesehatan.
Majelis Ulama Indonesia (MUI), misalnya, dalam Musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai “ketahanan jasmani, ruhani, dan sosial yang dimiliki manusia, sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan (tuntunan-Nya), dan memelihara serta mengembangkannya” (Quraish Shihab, 2007 : 242).
Sehat dalam pandangan agama bukan hanya bebas dari penyakit atau cacat jasmani, tetapi juga ruhani. Islam memperkenalkan istilah "afiat" yang pada hakikatnya menggambarkan berfungsinya seluruh potensi jasmani dan ruhani manusia sehingga mampu mencapai tujuan kehadirannya di pentas bumi ini. Manusia yang sehat adalah "manusia yang sejahtera dan seimbang jasmani dan rohaninya secara berlanjut dan bardaya guna."
Di sini kita bertemu dengan petunjuk-petunjuk agama yang berkaitan langsung dengan pemeliharaan kesehatan serta penyegahanpenyakit :
1) Mukmin yang kuat lebih utama di sisi Tuhan dari pada mukmin yang lemah.
2) Berobatlah, karena sesungguhnya Tuhan tidak menurunkan penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya.
3) Kebersihan adalah separuh iman.
4) Mandi merupakan keharusan bagi setiap Muslim dalam tujuh hari, (dia harus) membersihkan rambut dan badannya. (QuraishShihab, 1994 : 293-294).
Ketika Al-Qur'an berbicara tentang panjang dan pendeknya usia, digunakannya bentuk plural (Kami) untuk menunjuk kepada Tuhan, yang tercantum dalam firman-Nya dalam Surat Yaasin Ayat : 68, yang berbunyi sebagai berikut :
ومن نعمره ننكسه فى الخلق افلا يعقلون
Artinya :
"Dan barang siapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya (kembali menjadi lemah dan kurang akal). Maka apakah mereka tidak memikirkan"? (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI: 713).
Dalam pemahaman lain maka penyusunan program kesehatan disekolah sangatlah tergantung pada definisi sehat yang ada. Apabila sehat didefinisikan sebagai sehat jasmani maka pendidikan kesehatan akan membahas masalah yang berkaitan dengan fisik saja, apabila kesehatan itu meliputi jasmani, rohani dan sosial maka pendidikan social juga akan meliputi fisik, psikhis dan sosial yang termasuk juga kesehatan lingkungan.
Kesehatan seseorang sangatlah dipengaruhi adanya interaksi timbal balik jasmani sesorang dengan lingkungannya, pelayanan kesehatan yang diterima dan tingkah laku serta asal keturunannya, hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam undang-undang pokok kesehatan No : 9 tahun 1960 bab I pasal 2 yang berbunyi :
“Yang dimaksut dengan kesehatan dalam undang-undang ini adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan social, dan bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan” (Juli Soemirat Slamet, 2000 : 4).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap orang mempunyai hak untuk hidup sehat secara fisik (jasmani), rohaniah dan social. Hal tersebut juga terungkap dalam Bab V pasal 45 Undang-Undang tentang Kesehatan disebutkan bahwa kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik (anak sekolah) dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal untuk menjadi sumber daya manusia yang lebih berkualitas (Depkes RI 1994). Kesehatan, R.I. (1994) Himpunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Kesehatan. Jakarta : Yayasan Bakti Sejahtera Korpri Unit Depkes.
Usaha pembinaan dan pengembangan kebiasaan hidup sehat dilakukan secara terpadu, baik melalui program pendidikan di sekolah, mata pelajaran olah raga dan kesehatan yang dapat dilaksanakan dalam berbagai kegiatan kurikuler atau usaha-usaha lain yang dilaksanakan oleh masyarakat sekolah.
c) Pengertian Pendidikan Kesehatan di Sekolah
Pendidikan kesehatan di sekolah adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental dan social melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan yang diperlakukan bagi perananya di masa yang akan datang (Tim Pembina UKS Pusat, 1999 : 18 ).
Pendidikan kesehatan disekolah ialah pendidikan yang bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kesehatan bagi peserta didik supaya terjadi tingkah laku dan kebiasan hidup sehat pada diri peserta didik. Pendidikan ini akan menjadi stimulan bagi anak untuk mengunakan pengetahuan dan keterampilannya tentang kesehatan agar tetap sehat dengan cara selalu menghindarkan diri dari keadaan yang membahayakan bagi dirinya dan selalu mengembangkan kebiasan-kebiasaan hidup sehat.
Dengan demikian tujuan dasar yang ingin dicapai dengan pendidikan kesehatan disekolah ialah menanamkan kebiasaan- kebiasan hidup sehat pada anak didik agar ikut bertanggung jawab terhadap kesehatan dirinya dan lingkungan hidup, dan ikut aktif bersama-sama dalam usaha-usaha kesehatan umumnya.
Karena pendidikan kesehatan adalah tugas terpenting darp para petugas kesehatan. Terlalu penting untuk hanya ditanggulangi dan dikerjakan oleh segelintir orang yang namanya para pendidik kesehatan, inspektur kesehatan, dan petugas kunjungan rumah. Pendidikan kesehatan harus dilakukan bersama baik kolompok, pemerintah, masyarakat maupun terhadap perorangan. (Jelliffe, 1994 : 139).
d) Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah
Karena sasaran akhirnya segala usaha kesehatan adalah anak disekolah, maka segala bentuk usaha tersebut hendaklah bersumberkan pada program usaha kegiatan sekolah.
Adapun pengertian usaha kesehatan sekolah secara umum adalah usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah yang meliputi anak didik, guru dan karyawan sekolah, serta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama.
Departemen Kesehatan RI mengartikan bahwa usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungannya sebagai sasaran utama.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mengartikan bahwa usaha kesehatan sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan di lingkungan sekolah.
Sedangkan dr. Indan Endang mangatakan bahwa usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah suatu usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat yang ditujukan kepada masyarakat sekolah, yaitu : anak didik, guru dan karyawan sekolah lainnya (http://www.Blogger.Com).
Mengingat besarnya peranan usaha kesehatan sekolah dalam membawa misi kesehatan masyarakat tunas bangsa maka secara organisatoris usaha kesehatan sekolah mendapat binaan dari departemen pendidikan dan kebudayaan dan secara fungsionalis mendapat binaan dari departemen kesehatan.
2. Dasar Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha kesehatan sekolah dilaksanakan disekolah-sekolah dengan anggapan dari departemen kesehatan sebagai berikut :
a) Dengan adanya sekolah dasar inpres.
b) Masyaakat sekolah merupakan masyarakat yang terorganisir, sehingga mudah dicapai dalam rangka pelakasanaan usaha kesehatan masyarakat.
c) Anak-Anak peka pada pendidikan pada umumnya, karena dalam usia ini anak sekolah berada dalam pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mudah dibina dan dibimbing.
d) Pusat kesehatan masyarakat yang tersebar ditiap-tiap kecamatan dapat membina dan melayani usaha-usaha kesehatan masyarakat ini telah di jalankan pada sekolah-sekolah yang berada diwilayahnya (Sonya Poernomo, 1981 : 27)
Pemerintah akan mengalakan program usaha kesehatan sekolah dikarenakan hal itu selaras dengan konsep badan kesehatan dunia WHO melalui gerakan global School health initiative yang saat ini tengah bergema diseluruh dunia. Oleh karena itu mari kita hidupkan kembali usaha kesehatan sekolah disekolah-sekolah dengan semangat baru yang tidak saja memberikan pendidikan kesehatan disekolah, tetapi juga mendekatkan anak pada akses pelayanan kesehatan. Telah kita ketahui bersama selama ini, program UKS sudah berjalan tetapi mengalmi pasang surut. UKS belum optimal dilaksanakan karena faktor-faktor penghambat seperti sarana prasaran terbatas dan tenaga UKS yang masih belum terlatih.
Hal senada disampaikan oleh Syafii (suara karya online) UKS merupakan program bersama antara departemen kesehatan, departem pendidikan nasional, departemen dalam negeri dan departemen agama. Yang harapannya UKS disetiap sekolah diharapkan membuat perubahan prilaku pada siswa seprti prilaku hidup bersih dan sehat.
Berdasarkan keputusan empat menteri, tentang UKS – 2004 : dijelaskan pada pasal 2 : tujuan usaha kesehatan sekolah adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi peserta didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat serta derajad kesehatan perserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan sehat. Sehingga memingkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis, optimal dalam rangka pembentukan mausia seutuhnya.
Pasal 3 : Sasaran langsung usaha kesehatan sekolah adalah peserta didik disekolah/suatu pendidikan luar sekolah, guru, pamong belajar, pengelola pendidikan lainnya, pengelola kesehatan dan masyarakat.
3. Maksud dan Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
Penekanan UKS adalah mengenai bagian cara kita merencanakan dan melasanakan program UKS sebagaimana mestinya karena itu demi tercapainya tujuan akhir dari pada UKS supaya para pelaksana harus selalu dibina, baik dalam hal teknis maupun dari segi metode dalam mencapai UKS yang berhasil. Oleh Karena itu, dalam hal ini para pelaksana harus selalu di motifasi untuk mencapai tujuan tersebut dengan berbagai cara sehingg mereka-mereka merasa puas dan bangga apabila dapat mencapai tujuan akhir UKS.
Adapun tujuan UKS adalah sebagai berikut :
a) Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi anak didik dengan meningkatkan prilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik, maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya.
b) Tujuan Khusus
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta didik yang didalamnya mencakupi :
1) Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif didalam usaha peningkatan kesehatan.
2) Sehat, baik dalam arti fisik, mental maupun sosial.
3) Memiliki daya hayat dan daya tangkap, antisipasi terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, ahkohal (minuman keras), rokok dan bahan berbahaya lainnya (Tim Pembina UKS Pusat, 1999 : 2-3).
4. Program Usaha Kesehatan Sekolah
Dalam meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin. Yang itu di lakukan oleh pemerintah, sekolah/madrasah dan masyarakat. Tetapi lebih efektifnya sekolah/madrasah yang melakukan kegiatan seperti usaha kesehatan sekolah (UKS). Hal ini telah dicanangkan oleh pemerintah pusat untuk membantu penangulangan kesehatan anak-anak Indonesia melalui sekolah/madrasah.
Program kegiatan UKS yang telah di canangkan melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah/madrasah yang sehat (TRIAS UKS), sebagai berikut :
a) Pendidikan Kesehatan
Pendidikan kesehata adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh berkembang sesuai, selaras, seimbang, dan sehat baik fisik maupun mental dan sosial melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/latihan yang diperlukan bagi peranannya dimasa yang akan datang.
Dengan tujuan agar peserta didik memiliki :
1) Pengetahuan tentang ilmu kesehatan termasuk cara hidup sehat dan teratur.
2) Nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat.
3) Kebiasaan hidup sehari-hari yang sesuai dengan sayarat kesehatan.
4) Kemampuan untuk melaksanakan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan kesehatan disekolah/madrasah/pondok pesantren dilaksanakan oleh :
1) Guru pendidikan jasmani dan kesehatan.
2) Kuru kelas.
3) Guru Pembina UKS.
4) Kepala sekolah/madrasah.
5) Pembina pondok pesantren (Tim Pembina UKS Prop Jawa Timur, 2004 : 12)
b) Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan sekolah/madrasah dan pondok pesantren adalah upaya peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan terhadap perserta didik dan lingkungannya adapun kegiatannya meliputi :
1) Peningkatan kesehatan (Promotif) dilakukan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'a, Surat Al-Baqarah Ayat 195, yang berbunyi sebagai berikut :
وانفقوا في سبيل الله ولاتلقوا بايد يكم الى التهلكة واحسنوا ان الله يحب المحسنين
Atitinya :
"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. (Al—Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 47).
Dalam ayat ini kita sebagai manusia dilarang merusak diri baik jasmani maupun rohani, dalam artian kewajiban memelihara kesehatan dan meningkatkannya. Dengan tujuan dan bentuk kegiatan sebagai berikut :
(a) Tujuannya adalah meningkatkan keterampilan dan kemampuan untuk menjalankan tindakan hidup sehat serta mendorong terbentuknya perilaku hidup sehat.
(b) Bentuk kegiatannya yaitu :
• Melakukan latihan keterampilan dilaksanakan secara ekstra kurikuler disekolah dan latihan PMR.
• Kegiatan pembentukan peran serta aktif seperti kegiatan dokter kecil, pembinaan melalui osis.
• Pembinaan terhadap sarana keteladanan yang ada di lingkungan sekolah, seperti warung sekolah yang memenuhi sarat dengan menghidangkan masakan dan minuman yang benilai gizi, lingkungan sekolah yang terpelihara dan bebas dari faktor pembawa penyakit serta keteladanan dalam bentuk kebersihan perorangan.
2) Pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyajit. Dengan tujuan dan bentuk kegiatan sebagai berikut :
(a) Tujuan adalah meningkatkan daya tahan manusia serta mencegah terjadinya kelainan/kecacatan.
(b) Bentuk kegiatan
• Pemeriksaan kesehatan oleh petugar kesehatan secara berkala, baik yang bersifat umum maupun pemeriksaan khusus seperti menelaah kasus TBC, kusta, patek dan gigi.
• Mengikuti pertumbuhan badan anak didik dengan secara berkala melakukan pengukuran berat badan, tinggi badan, serta observasi harian mengenai kesehatan badan anak-anak yang dapat dilakukan oleh tenaga guru dibantu peserta didik dengan maksud mengenal kelainan sedini mungkin.
• Usaha pencegahanpenularan penyakit dengan jalan membrantas sumber infeksi, pembinaan dan pengawasan kebersihan lingkungan sekolah.
3) Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitattif) dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat dapat berfungsi optimal. Dengan tujuan dan bentuk kegiatan sebagai berikut :
(a) Tujuan adalah menghentikan proses penyakit dan mencegah timbulnya komplikasi penyakit maupun untuk mengembalikan, meningkatkan kemampuan peserta didik yang telah cidera karena sakit agar dapat berfungsi kembali secara maksimal.
(b) Bentuk kegiatan
• Pengobatan ringan dan pertolongan pertama di sekolah.
• Rujukan medis untuk mengurangi rasa sakit penderita, kasus kecelakaan, keracunan atau lain kondisi yang membahayakan nyawa dan untuk kasus penyakit yang khusus.
• Penanganan kasus anemi gizi ( Tim Pembina UKS Prop Jawa Timur, 2004 : 13-14).
c) Pembinaan lingkungan sekolah sehat
Lingkungan sekolah/madrasah/pondok pesantren adalah bagian dari lingkungan yang menjadi wadah/tempat pendidikan. Lingkungan sekolah sehat adalah suatu kondisi lingkungan sekolah yang dapat mendukung tumbuh kembangnya perilaku hidup sehat peserta didik serta pengaruh negative yang dapat merusak. Lingkungan sekolah dibedakan menjadi 2 bagian yaitu;
1) Lingkungan fisik, yang meliputi lokasi, halaman, lapangan olehraga, kebun, ruang kelas, ruang kepala sekolah/ madrasah, ruang guru, ruang UKS, ruang koperasi, kamar mandi, tempat wudhu, wc/jamban, kantin/warung sekolah dan sebagainya. Untuk menjaga lingkungan fisik ini maka siswa haruslah di ajarkan dengan contoh-contoh yang benar-benar nyata dalam mebiasakan menjaga kebersihan lingkungan disekolah. Misalnya : mencuci tangan setelah memegang kapur, membuang sampah pada tempatnya, selalu membersikan selokan, kamar kecil/WC bersama-sama pada setiap minggunya, membagi jam piket kebersihan lingkungan sekolah dan di dampingi oleh bapak/ibu guru yang bertigar (Jelliffe, 1994 : 171).
2) Lingkungan non fisik (mental dan soaial), yang meliputi hubungan antara kepala sekolah/madrasah, guru, pegawai sekolah/madrasah, peserta didik, orang tua peserta didik (komite sekolah), masyarakat sekitarnya dan sebagainya ( Tim Pembina UKS Prop Jawa Timur, 2004 : 14-15).
5. Kebijakan Pemerintah dan Organisasi Usaha Kesehatan Sekolah
Sebagaimana telah diungkapkan diatas bahwa UKS secara organisasi dibawah binaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, dan secara fungsional dibawah Departem Kesahatan Republik Indonesia. Oleh karena itu UKS merupakan usaha kesehatan di bawah tanggung jawab pemerintah yang menempuh jalan kebijakan untuk pelaksanaannya sebagai berikut :
a) Secara tehnis UKS ditentukan oleh Departemen Kesehatan RI yaitu bagian kesehatan sekolah dan olah raga.
b) Pelaksanaan UKS di daerah mengikuti otonomi daerah secara dekonsentrasi.
c) Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) sebagai pangkal UKS di sekolah.
d) Pelaksanaan UKS, petugas kesehatan, guru, orang ua dan warga masyarakat.
Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI teranggal 29 April 1975 Nomor : 125/IV/Kep/BU/1975, menyebutkan bahwa tanggung jawab pelaksanaan UKS adalah :
1) Tingkat pusat di bawah tanggung jawab sub Direktorat kesehatan sekolah dan oleh raga.
2) Tingkat propinsi di bawah tanggung jawab kordinator UKS tingkat propinsi.
3) Tingkat Kabupaten/Kodya di bawah tanggung jawab kordinator UKS pada dinas kesehatan kabupaten/kody.
4) Tingkat kecamatan di bawah tanggung jawab pusat kesehatan masyarakat sebagai pangkalan UKS.
5) Dan di tingkat desa di bawah pengawasan puskesmas.
Sedangkan Struktur Organisasi Tim Pelaksana UKS di sekolah/madrasah yang telah dibakukan adalah sebagai berikut :
Pembin : Lurah/Kepala Desa (SE Mendagri No. 441.5/20571/PUOD, 4 Juni 1988).
Ketua : Kepala Sekolah/Kepala Madrasah.
Sekretaris I : Guru Penjaskes/Guru Pembina UKS/Guru yang sudah ditatar UKS.
Sekretaris II : Ketua/unsure Pengurus BP3/POMG.
Anggota :
a. Unsur Pengurus BP3/POMG
b. Petugas UKS Puskesmas/Badan Desa
c. Guru Agama/Guru lain yang ditunjuk (Tim Pembina UKS Pusat, 1999 : 4).
Dengan demikian diharapkan pelayanan lebih terjamin dan program UKS yang dikenakan TRIAS akan dapat terlaksana dengan baik.
6. Pelayanan Kesehatan dalam Rangka Usaha Kesehatan Sekolah
Pelayanan kesehatan dalam rangka UKS diselenggarakan atas dasar konsep pendekatan keistimewaan. Karena perlu dilaksanakan dan dikembangkan dengan bentuk atau pola puskesmas yang di dukung upaya rujuk dan dengan peran serta masyarakat. Puskesmas adalah unit organisasi kesehatan yang merupakan pusat pengembangan kesehatan, melakukan pembinaan dan juga pelayan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.
Kegiatan dalam pelayanan program UKS meliputi :
a) Kegiatan peningkatan (promotof) adalah peningkatan kesehatan yang dilaksanakan melalui penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan, misalnya kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekolah.
b) Kegiatan pencegahan (preventif) dilaksanakan melalui kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit, misalnya dengan kegiatan olah raga.
c) Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) dilakukan melalui kegiatan mencegah komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat agar dapat berfungsi optimal (Tim Pembina UKS Pusat, 1999 : 22-23).
7. Konsep Dana Usaha Kesehatan Sekolah
Dana usaha kesehatan sekolah merupakan kegiatan swadaya masyarakat sekolah guna menjamin pemeliharaan kesehatan peserta didik melalui peningkatan menejemen pendanaan, yang meliputi :
a) Prinsip Dana Upaya Kesehatan Sekolah (DUKS).
b) Komponen Dana Upaya Kesehatan Sekolah.
B. Pengertian Kebiasaan Hidup Sehat
Dari uraian yang telah tersebut diatas maka sebagai tujuan akhir dari pendidikan kesehatan adalah terciptanya kebiasaan-kebiasaan hidup sehat di lingkungan anak dan kehidupan sehari-hari.
1. Hidup Sehat
Hidupan sehat adalah suatu pola tingkah laku yang menunjukkan adanya unsur-unsur kesehatan yang telah terulang berkali-kali sehingga menjadi kebiasaan yang mendala, dimana sikap dan tingkah lakunya tadi tidak terlalu melalui pemikiran. Hidup sehat itu harus dilaksanakan dimanapun tempatnya baik di sekolah/madrasah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Untuk melakukan hidup yang sehat itu perlu mengetahui hal-hal yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah, lingkungannya sendiri.
Kriteria yang harus di ketahui oleh anak didik dalam menjalankan hidup yang sehat adalah mulai dari memberi pemahaman tentang hal-hal sebagai berikut :
(a) Air bersih
Air mempunyai peran dan manfaat yang sangat penting dan sangat besar bagi kehidupan manusia/makhluk hidup. Air juga dapat berfungsi banyak bagi manusia, mulai dari membersihkan badan, pakaian, dan lain-lain. Ini sesuai firman Allah SWT di dalam Al-Qur'an Surat Hud Ayat : 52 dan Surat Al-Anfal Ayat : 11, yang berbunyi sebagai berikut :
ير سل السماء عليكم مد راراويزد كم قوةالى قوتكم...
Artinya :
…Allah menurunkan hujanyang sangat deras atas-mu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu … (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 335).
وينزل عليكم من السماء ماء ليطهر كم به ...
Artinya :
… dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu … (Al-Qur’an dan Terjemahan, Depag RI : 262 )
(b) Perumahan dan perkarangan (lingkungan)
(c) Jamban keluarga/sekolah
(d) Kebersihan makanan dan minuman
(e) Pemeliharaan lingkungan
2. Kebiasaan Hidup Sehat
Kebiasaan hidup sehad adalah suatu pola sikap dan tingkah laku yang tanpa disadari dan selalu memperhatikan norma-norma kesehatan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa unsur kebersihan dan unsur makan harus selalu diperhatikan dan di jaga dengan baik. Untuk itu kepada anak harus dibekali dengan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengetahuan tentang dasar-dasar hidup sehat.
2. Sikap dan tingkah laku yang baik sehingga mencerminkan unsur dan norma kesehatan.
3. Menanamkan kebiasaan hidup sehat melalui lathan-latihan.
C. Pengaruh Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Terhadap Kebiasaan Hidup Sehat
Usaha Kesehatan Sekolah adalah suatu kegiatan sekolah yang sengaja direncanakan untuk dilaksanakan disekolah dengan harapan untuk dapat mempengaruhi semua warga sekolah, khususnya anak didik peserta lngkungan hidupnya, yang mengarah pada tujuan UKS yaitu terbentuknya suatu kebiasan-kebiasaan hidup sehat. Adapan faktor yang mempengaruhi kegiatan UKS terhadap kebiasaan hidup sehat dikenal dengan istilah TIRAS yang meliputi :
1. Lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
2. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan
3. Pelayanan kesehatan disekolah
Kebiasan hidup sehat adalah suatu corak hidup yang menunjukan norma-norma kesehatan. Kebiasan hidup sehat itu akan kelihatan pada sikap anak sebagai berikut :
a. Anak bisa memelihara kebersihan dirinya.
b. Anak terbiasa memelihara lingkungan hidupnya yang meliputi sekolah, keluarga, dan masyarakat.
c. Anak patuh dan taat melaksanakan nasehat guru dan petugas UKS dalam menjaga kesehatan dirinya.
d. Anak dapat menghargai dan mengusahakan makanan sehat.
e. Anak mampu menjadi teladan dalam penciptaan dan pemeliharaan hidup sehat bagi lingkungannya.
Dengan demikian harapan peneliti dalam penelitian usaha kesehatan sekolah dan kebiasaan hidup sehat siswa. Akan terjadi pengaruh yang siknifikan terhadap siawa dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu dalam lingkungan sekolah, keluarga, ataupun masyarakat luas. Penerapan pendidikan kesehatan sekolah akan menemukan hasil yang maksimal. Terutama pada kesadaran peserta didik untuk berperilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian adalah strategi yang mengatur latar belakang penelitian agar dalam setiap melaksanakan penelitian diharapkan dapat tercapai hasil yang diinginkan dan secara ilmiah dapat diperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dengan demikian penelitian ini adalah mencari pengaruh pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadapkebiasaan hidup sehat siswa sehingga penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto. Nama ex post facto, berasal dari bahasa latin yang artinya "dari sesudah fakta", menunjukkan bahwa penelitian itu dilakukan sesudah perbedaan-perbedaan dalam variable-bebas itu terjadi karena perkembangan kejadian itu secara alami (Arief Furchan, 2004 : 410).
Sugiyono (2004 : 7) menjelaskan mengenai penelitian Ex Post Facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menyebabkan hubungam kejadian tersebut.
Sedangkan dalam penelitian ini ada 2 (dua) variabel, yaitu variabel bebas (indipenden) adalah pelaksanaan usaha kesehatan sekolah dan variabel terikat (dependen) yaitu kebiasaan hidup sehat siswa.
Adapun paradigma dalam penelitian ini adalah:
X Y
Keterangan :
X : Intensitas pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Y : Kebiasaan hidup sehat
Karena itu kegiatan dalam penelitian ini adalah usaha untuk mencari ada dan tidaknya pengaruh pelaksanaan usaha kesehatan sekolah terhadap kebiasaan hidup sehat siswa MAN 1 Jombang Tahun 2007 / 2008.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi.
Populasi adalah Jumlah keseluruhan individu yang dimaksudkan untuk diteliti atau disebut universal (Winarno Surachmad, 1990 : 4). Atau bisa juga disebut keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto, 2006 : 130).
Populasi dirumuskan sebagai "semua anggota sekelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas (Arief Furchan, 1004 : 193).
Berangkat dari pengertian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahw populasi adalah keseluruhan obyek penelitian.
Adapun populasi dalam pengertian ini adalah seluruh siswa MAN 1 Jombang yang berjumlah 690 siswa pada Tahun Pelajaran 2007-2008.
2. Sampel.
Sample adalah dari populasi (Sugiyono, 1005 : 49). Adapun yang dimaksud sampel menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagaian dari individu disebut sample, sample adalah sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasinya. Jumlah sampel harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, baik sifat kodrat maupun sifat pengkhususan.
Atas dasar uraian diatas, maka ditemukan obyek penelitian atau penyalidikan dengan menggunakan tehknik random sampeling, yaitu penelitian terhadap sebagian dari individu tersebut dapat mewakili populasi. Jadi tidak menyelidiki semua anggota populasi melainkan hanya sebagian saja. Dalam penelitian ini penulis hanya mengambil 10 % dari 690 siswa.
Maka dalam penelitian ini mengunakan sample acak (Random Sampling). Cirri dasar penarikan sample anak adalah bahwa semua anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan tidak terima untuk dimasukkan kedalam sampel (Arief Furchan, 2004 : 187). Adapun pengertian random sampeling adalah “ suatu cara yang disebut random kalau kita tidak memilih- milih individu yang akan ditugaskan untuk mengisi sampel. (Sutrisno : 171).
Dalam penelitian ini ditetapkan tekhnik random sampeling dengan jenis purposive random sampeling yaitu pemilihan sekelompok subyek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
Tabel 1
Jumlah Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Presentasi % Jumlah
1. X 240 10% 24
2. XI 262 10% 26
3. XII 188 10% 19
Total 69
C. Instrumen Penelitian
Sebelum peneliti menguraikan tentang prosedur pengembangan instrument, maka terlebih dahulu peneliti menguraikan tentang jabaran dari variabel yang dikembangkan menjadi butir-butir item pertanyaan sehingga terwujud dalam bentuk indikator. Langkah ini tidak lain adalah untuk menjamin agar instrument yang dibuat itu valid.
Adapun jabaran variabel tersebut dalam tabel dibawah ini :
TabeL 2
Indikator Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah Terhadap Kebiasaan Hidup Sehat
Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Metode
Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Promotif
• Latihan keterampilan
• PMR
• Pembentukan peran serta aktif
• Pembinaan melalui osis
• Sarana keteladanan di lingkungan sekolah
• Kantin sekolah yang memenuhi sarat Siswa Angket
Preventif
• Pemeriksaan kesehatan oleh petugas
• Penyalagunaan narkoba
• Pencegahan penularan penyakit menular
• Pembinaan dan pengawasan kebersihan lingkungan
• Penyimpangan seks Siswa Angket
Kuratif
• Pengobatan ringan
• Pertolongan pertama di sekolah
• Pengadaan obat-obatan
• Rujukan ke medis untuk mengurangi rasa sakit
• Kasus kecelakaan
• Kasus keracunan
• Kondisi yang membahayakan
• Penyakit yang khusus Siswa Angket
Kebiasaan Hidup Sehat • Membiasakan menjaga kebersihan lingkungan.
• Membiasakan diri untuk mematuhi prinsip-prinsip kesehatan.
• Makan, minum, tidur, bekerja, dan beristirahat secara teratur.
• Sadar terhadap pentingnya kesehatan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa Angket
Sugiyono (2004 : 84) pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasa dinamakan dengan instrument penelitian yang artinya adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun social yang dialami.
Dari beberapa indicator tersebut diatas, dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan dan pernyataan. Instrument penelitian ini digunakan umengukur penelitian adalah skala likert. Sugiyono (2004 : 73) skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dan sangat positif sampai sangat negatif, dan untuk keperluan analisis secara kuantitatif maka jawaban itu harus diberi skor dan sudah tersedia alternative jawaban lainnya.
Variabel pertama tentang pelaksanaan unit kesehatan sekolah dan skor tertinggi yang mungkin dicapai adalah 60, dan skor terendahnya adalah 15, sehingga diperoleh kriteria sebagai :
Tabel 3
Kriteria Skor Pencapaian
Kriteria Skor
Tinggi 61 – 80
Sedang 41 – 60
Rendah 20 – 40
Untuk variabel kedua tentang kebiasaan hidup sehat siswa, pemberian skornya adalah :
a. Angket positif (untuk kriteria favorable no. 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20)
1) Selalu : diberi skor 4
2) Sering : diberi skor 3
3) Kadang-kadang : diberi skor 2
4) Tidak pernah : diberi skor 1
b. Angket negatif (untuk kriteria anfavorable no. 1, 3, 5, 7, 19, 11, 13, 15, 17, 19)
1) Selalu : diberi skor 1
2) Sering : diberi skor 2
3) Kadang-kadang : diberi skor 3
4) Tidak pernah : diberi skor 4
D. Validitas dan Realibilitas Instrumen
1. Validitas
Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data hasil penelitian adalah valid, raliabel dan onyektif. Dengan demikian data valid adalah data "yang tidak berbeda antara data yang di laporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian". Ada dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal, yang berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian dengan hasil yang dicapai, kemudian validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitia dapat di generalisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut diambil (Sugiyono, 2005 : 117).
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan keshohehan suatu instrument (Suharsimi Arikunto, 2006 : 168). Untuk menguji valid atau tidaknya instrument penelitian ini secara empiris dilakukan dengan analisis butir dengan mancari indeks korelasi antara masing-masing item dengan total nilai, maka dalam perhitungannya dengan menggunakan rumus product moment yaitu :
r xy =
Keterangan :
r x y : Angka indek korelasi “r” product moment
N : Jumlah data
∑ x y : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
∑ x : Jumlah seluruh skor x
∑ y : Jumlah seluruh skor y
2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrument dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena ini sudah baik, sedangkan pengertian reliabilitas adalah menunjuk pada tingkat keteladanan sesuatu artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Suharsimi Arikunto, 2006 : 178).
Reliabilitas suatu alat pengukuran adalah derajad keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis pengukuran (Arief Furchan, 2004 : 310). Untuk mengetahui reliabilitas atau tidaknya dalam instrument penelitian ini peneliti menggunakan rumus spearman brown. Rumusan ini adalah menganalisa butir pertanyaan yang dikelompokkan menjadi belah dua yaitu ganjil dan genap sebagai berikut :
r 11 =
Keterangan :
r 11 : Reliabilitas instrumen
r ½ ½ : r xy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan instrumen.
Hasil dari rumus tersebut kemudian dikonsultasikan dengan rumus product moment. Bila ( r11 ) lebih kecil dari ( r ) table maka instrument itu tidak reliabel tapi sebaliknya bila r11 lebih besar dari r table maka instrument itu reliabel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan pengumpulan data dalam rangka pengukuran dan pengkajian hipotesis. Pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan angket yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui (Suharsimi Arikunto, 2006 : 225).
Adapun jenis angket yang digunakan dalan penelitian ini adalah angket tertutup yang bersifat langsung dengan berbentuk multiple choice dengan empat option pilihan. Selain mengunakan angket juga menggunakan metode test langsung dilapangan. Test adalah seperangkat tugas atau pertanyaan yang harus dijawab. Suharsimi Arikunto (2006 : 150) test adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
F. Teknik Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk menguraikan keterangan-keterangan yang diperoleh terhadap hipotesis yang telah dikemukakan sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan. Dalam hal ini peneliti mengunakan metode analisis statistik yaitu cara mengoleh data yang bersifat kuantitatif berwujud angka-angka.
Adapun langkah-langkah yang diguakan dalam menganalisa data ini Suharsimi Arikunto menegaskan secara garis besarnya bahwa analisa data itu meliputi tiga hal, yaitu :
a. Editing (persiapan) adalah pemeriksaan kembali kelingkapan jawaban yang diperoleh dengan maksud kesempurnaan angket yaitu:
1) Mengecek Nama dan Identitas Data
2) Mengecek Kelengkapan Data
3) Mengecek Macam-Macam Isian Data
b. Coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban respondent menurut macamnya
c. Scoring adalah memberikan nilai-nilai pada item-item jawab dalam angket dengan skor.
d. Tabulasi adalah Memasukan Data Yang Telah Di Kumpulkan Kedalam Tabel yaitu :
1) Memberiakan Skor
2) Memberikan Kode
3) Mengubah Jenis Data
4) Penerapan Data Sesuai dengan Pendekatan Penelitian
G. Tehnik Analisa Statistik
Untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2 maka digunakan analisis distribusi frekuensi relative dengan prosentase sebagai berikut :
P =
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
n : Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu)
Dalam pengujian hipotesis mengunakan teknik korelasi product moment:
r xy =
Keterangan :
r xy : Angka indek relasi “r” product moment
N : Jumlah data
∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
∑x : Jumlah seluruh skor x
∑y : Jumlah seluruh skor y
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Laporan Data Penelitian
Di dalam bab ini akan dibicarakan pengalaman-pengalaman yang di rasakan sejak mengadakan penelitian sampai selesainya penelitian ini. Semuaini dimaksudkan agar mendapat gambaran yang lebih jelas tentang begaimana jalannya penelitian di laksanakan. Untuk lebih mudahnya maka di susunlah menjadi beberapa fase yaitu fase persiapan, fase pelaksanaan dan laporan data empiris.
1. Fase Persiapan
Pada fase ini ditentukannya obyek yang akan diselidiki dengan mengambil obyek pelaksanaaan penelitian yaitu Pengaruh Intensitas Usaha Kesehatan Sekolah Terhadap Kebiasaan Hidup Sehat Siswa.
Setelah diperiksa dan disetujui oleh Kepala Jurusan Fakultas Tarbiyah dan mendapatkan surat tugas dari Fakultas Tarbiyah. Oleh karena itu penelitian dilaksanakan dengan segera mengadakan kontak dengan sekolah untuk mendapatkan izin dari kepala sekolah.
Dalam fase ini pula persiapan membuat pedoman penelitian yaitu pembuatan desain proposal, pedoman interview, dan angket-angket yang akan dimasukkan ke dalam lapangan penelitian. Hal ini berdasarkan atas hipotesa, interview, angket dan dokumentasi sebagai cara utama dalam pembuktian hipotesa.
Adapum hipotesayang penulis ajukan berbunyi : Bahwa peengaruh intensitas pelaksanaan usaha kesehatan sekolah mempunyai pengaruh positif terhadap kebiasaan hidup sehat siswa. Dengan demikian pedoman dalam interview yang diajukan berpangkal dalam intensitas pelaksanaan usaha kesehatan sekolah dan pengaruhnya terhadap kebiasaan hidup sehat siswa.
2. Fase Pelaksanaan
Setelah mengadakan persiapan-persiapan dan juga persyaratan penerjunan yang berupa surat tugas dari Fakultas dan surat izin dari Kepala Sekolah MAN 1 Jombang.
Maka dengan segera dilaksanakan penerjunan untuk mengali data, dengan jadwal sebagai berikut :
a) Tanggl 7 April 2008 observasi awal dalam rangka mencari petunjuk tentang permasalahan yang akan diangkat dalam penulisan sekripsi.
b) Tanggal 25 Mei 2008 melakukan terjun lapangan dalam pencarian data-data yang telah dibutuhkan sebagai tindak lanjut dari konsep penelitian dalam proposal skripsi.
c) Tanggal 15 Juni 2008 terjun lapangan dalam pencarian data dengan menyebarkan angket kepada siswa sebagai bahan analisis data.
d) Tanggal 27 Juni 2008 terjun lapangan mencari data dengan interview dengan responden tentang kebenaran penerapan data angket.
e) Tanggal 2 Juli 2008 terjun lapangan mencari data-data tentang usaha kesehatan sekolah dan kebiasaan hidup sehat siswa.
3. Laporan Data Empiris
Dalam bagian ini yang perlu penulis laporkan sebagai data temuan dilapangan adalah :
a) Data Lokasi Sekolah
1) Identitas Madeasah
No Unsur Keterangan
1. Nama Madrasah Madrasah Aliyah Negeri 1 Jombang
2. Status Madrasah Negeri
3. Propinsi Jawa Timur
4. Kabupaten/Kecamatan Jombang
5. Desa/Kelurahan Sengon
6. Kode Pos 61418
7. Alamat Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No.2
8. Telp/Fax 0321-861819, Fax. 0321-861819
9. Website Man_jombang@yahoo.co.id
10. E-mail www.man_jombang.cjb.net
11. Tahun berdiri PGAN 6 th 1968, MAN 1990
12. Waktu belajar Pagi
13. Lokasi Madrasah Di dalam kota
14. Jarak ke pusat kecamatan 300 m
15. Jarak ke pusat kota 1 km
16. Status bangunan sekolah Milik Pemerintah
17. Program yang diselenggarakan IPA, IPS, dan Bahasa
2) Sejarah Singkat Berdirinya MAN 1 Jombang
Bermula dari lembaga Pendidikan Guru Agama Islam yang didirikan di Desa Plandi Jombang tahun 1967 dan dipersiapkan untuk menjadi sekolah negeri dengan nama PGA 6 tahun Plandi Jombang (Persiapan Negeri).
Pada tanggal 1 Januari 1968 dengan SK Menteri Agama RI Nomor 118 tahun 1968 sekolah tersebut dinegerikan. Kemudian dengan SK Menteri Agama RI nomor 19 tahun 1977 diubah menjadi PGAN Jombang.
Pada tahun 1990, PGAN Jombang dialih-fungsikan menjadi MAN 1 Jombang, dengan keputusan Menteri Agama RI Nomor 64 tahun 1990 tanggal 25 April 1990.
Momentum tanggal 25 April 1990 ditetapkan sebagai hari kelahiran MAN 1 Jombang dan mulai diperingati Dasa Warsa 25 April 2000 dengan berbagai kegiatan yang mendorong pengembangan prestasi keilmuan, kreatif dan seni.
3) Visi, Misi dan Tujuan
(a) Visi
Berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun manusia Indonesia seutuhnya/Insan kamil yang Islami.
(b) Misi
Memberikan kondisi yang kondusif bagi terbentuknya sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlaqulkarimah, cerdas, kreatif, sehat jasmani-rohani, mandiri dan bertanggung jawab.
(c) Tujuan
- Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
- Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan IPTEK dan kesenian yang dijiwai ajaran Islam.
- Menyiapkan siswa agar mampu menjadi anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan, timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar yang dijiwai suasana keagamaan.
4) Kegiatan Ekstrakurikuler
- Kursus bahasa inggris, arab dan jepang.
- Computer dan Elektronika
- Tilawatil Qur'an
- Jurnalistik dan Karya Ilmiah
- Paskibraka
- Musik/band dan Teater
- Beladiri : Perkasa Nusantara, Tapak Suci
- Pramuka dan PMR
- Olah Raga
5) Sarana Prasarana Kegiatan Belajar Mengajar
- Ruang belajar yang memadai
- Mushola
- Laboratorium bahasa, IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi), KOmputer, Elektronika dan musik
- Aula, Lapangan Basket, Volly dan sara Olehraga lainnya
- Kantin, Koperasi Sekolah
- Perpustakaan
- UKS Putra-Putri
- Lingkungan yang nyaman
b) Data Perlengkapan UKS
1) Tersedia 2 ruang UKS yang keadaanya baik dan luasnya @ 20 meter persegi.
2) Petugas UKS terdiri dari petugas puskesmas dibantu oleh guru-guru yang sudah di ikutkat penataran tentang UKS, siswa/siswi yang telah di beri pengarahan dan pelatihan UKS (pengurus UKS).
3) Obat-obatan tersedia di UKS, antara lain : obat-obatan P3K ( obat merah, betadine, minyak kayu putih, spalk, bidai, kapas, verband, obat gosok, kassa steril, venarol dan tensoplas), oralit, parasetamol, tetes mata, boorweter dan lain-lain.
4) Alat-alat UKS berupa : tempat tidur dan perlengkapannya, meja kursi, almari arsip, kotak P3K, snelcert, sarana kebersihan, alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, alat ukur tensi, thermometer, tandu dan lain sebagainya.
5) Pelaksanaan UKS dimulai dari penyusunan program, rapat rutin, penataan ruang UKS, pembenahan administrasi UKS, pendidikan kesehatan pelayanan kesehatan dan kerja bakti lingkungan sekolah atau masyarakat yang telah ditunjuk/diprogramkan.
c) Data Alat Olah Raga/Kesehatan
1) Bola Sepak
2) Lapangan Sepak Bola
3) Bola Voly
4) Lapangan Bola Voly
5) Net Bola Voly
6) Bola Basket
7) Lapangan Bola Basket
8) Raket Bulu tangkis
9) Net Bulu tangkis
10) Dan lain-lain
4. Inventarisasi Data Dokumen
a) Keadaan Siswa MAN 1 Jombang
Tabel 4
Keadaan Siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008
No Kelas Jumlah Kelas Jenis Kelamin Jumlah
L P
1. X 6 126 123 249
2. XI 7 79 154 233
3. XII 6 81 129 212
Jumlah 286 306 694
Sumber : Dokumen MAN 1 Jombang yang diolah oleh penulis
Table 5
Data Absensi Siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008
No Bulan Jumlah Siswa Absen Jumlah
S I A
1. Juli 2007 694
2. Agustus
3. September
4. Oktober
5. Nopember
6. Desember
7. Januari 2008
8. Pebruari
9. Maret
10. April
11. Mei
12. Juni
Sumber : Dokumen MAN 1 Jombang yang diolah oleh penulis
b) Jenjang Pendidikan Guru dan Pegawai
Table 6
Data Jenjang Pendidikan Guru dan Pegawai
Tingkat Pendidikan Jumlah Guru Jumlah Pegawai Ket
GT GTT DPK JML PT PTT DPK JML
S3 1 - - 1 - - - -
S2 10 - - 10 - - - -
S1 24 24 1 49 4 1 - 5
SMA - - - - - 8 - 8
Jumlah 35 24 1 60 4 9 13
Sumber : Dokumen MAN 1 Jombang yang diolah oleh penulis
c) Sarana Prasarana Pendidikan
Tabel 7
Data Sarana Prasarana Pendidikan MAN 1 Jombang
Tahun Pelajaran 2007/2008
No Jenis Ruang Jml Ruang Luas (m²) Kondisi Ruang Ket
B BB Rb
1. R. Tamu 1 12 B - -
2. Laboratorium IPA 1 72 B - -
3. Laboratorium IPS 1 72 B - -
4. Laboratorium Bahasa 1 72 B - -
5. Perpustakaan 1 72 B - -
6. Koperasi 1 24 B - -
7. R. BP/BK 1 24 B - -
8. R. Kepala Sekolah 1 24 B - -
9. R. Guru 1 60 B - -
10. R. TU 1 50 B - -
11. R. UKS 2 @ 20 B - -
12. R. Ibadah/Mushola 1 200 B - -
13. R. Aula 1 350 B - -
14. R. Osis 1 24 B - -
15. R. Pramuka 1 24 B - -
16. R. Kelas 19 @ 81 B - -
17. R. Musik 1 24 B - -
18. R. Dinas 1 72 B - -
19. Kantin 4 @ 20 B - -
20. Gudang 2 @ 48 B - -
21. Kmr mandi/WC Guru 3 8 B - -
22. Kmr mandi/WC Siswa 19 @ 6 B - -
23. Lap Olah Raga 1 576 B - -
24. R. Penjas 1 24 B - -
25. R. Elektrinika 1 72 B - -
Sumber : Dokumen MAN 1 Jombang yang diolah oleh penulis
d) Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran
Tabel 8
Data Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran
Jenis Buku Jumlah (Eksp) Kondisi Buku Ket
B RR RB
B. Paket Pelajaran 3450 √
B. Penunjang Pelajaran 540 √
B. Fisika 450 √
B. Pengetahuan 890 √
Enslikopedia 345 √
B. Umum 957 √
Majalah 234 √
Sumber : Dokumen MAN 1 Jombang yang diolah oleh penulis
e) Prestasi MAN 1 Jombang
Prestasi siswa MAN 1 Jombang untuk beberapa tahun terakhir :
(1) Juara I Qosidah tingkat Depag Kab Jombang
(2) Memperoleh piala terbanyak pada lomba penegak se-Kabupaten Jombang yang diselenggarakan STKIP
(3) Petugas Pengibar Bendera da Alun-alun Jombang 17 Agustus 2006
(4) Juara I Lomba LSS se-Kabupaten Jombang tahun 2003-2004
(5) Juara I Lomba LSS se-Kabupaten Jombang tahun 2005-2006
(6) Juara III Lomba LSS se-Propinsi Jawa Timur tahun 2004-2005
(7) Juara Harapan I Lomba LSS se-Propinsi Jawa Timur tahun 2006-2007
(8) Status sekolah terakreditasi dengan predikat A tahun 2004-2005
(9) Berbagai prestasi lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu
f) Tantangan MAN 1 Jombang
Di era globalisasi ini, MAN 1 Jombang harus mampu bersaing dengan lembaga pendidikan lain yang menawarkan berbagai fasilitas dan program pendidikan khusus. Peningkatan mutu kurikulum, strategi manajemen yang handal, penyediaan sarana prasarana yang memadai dan tenaga akademik merupakan keharusan bagi MAN 1 Jombang agar dapat eksis dalam dunia pendidikan.
Disamping memiliki visi, misi dan orientasi yang sama dengan pendidikan umum, MAN 1 Jombang juga memiliki cirri khas yaitu dengan menambahkan kurikulum muatan lokal yang tidak terdapat pada sekolah lain, seperti KTI, Ilmu Falak, Bulughul Maram, dan Bahasa Jepang. Dalam perjalanannya ini, MAN 1 Jombang tertantang untuk mewujudkan out put yang mempunyai IMTAQ dan berkemampuanIPTEK
5. Inventarisasi Data Interview
Untuk pengalian data yang mengunakan metode pengumpulan data interview. Penulis telah mengadakan interview kepada kepala sekolah dan guru olah raga/kesehatan dan siswa.
Adapun hasil interview adalah sebagai berikut :
a) Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
Pelaksanaa interview yang peneliti lakukan dimulai dari atas kebawa, maksudnya adalah dimulai dari pihak pimpinan, guru pembina barulah sampai kepada interview terhadap siswa/siswi yang termasuk dalam pengurus UKS dan yang termasuk dalam pengurus UKS. Seperti yang telah penulis paparkan dibawah ini :
(1) Kepala sekolah mengatakan bahwa kegiatan usaha kesehatan sekolah harus dilakukan dengan merapatkan terlebih dahulu untuk membentuk tom pengurus yang terdiri dari pimpinan sekolah/madrasah, dewan guru, dan melibatkan secara langsung siswa/siswi sebagai pelaksananya di lapangan dan di pantau oleh guru-guru sebagai pembina.
(2) Guru pembina olah raga/kesehatan melaksanakan kegiatan oleh raga rutin yang sudah terjadwal dalam pelajaran baik secara teori dan praktek. Kemudian ditambah dengan kegiatan ekstrakuriluler seperti : kegiatan senam pagi, permainan ketangkasan, beladiri, KIR, PMR, seminar kesehatan, dan lain-lain.
(3) Siswa/siswi sebagai pelaksana usaha kesehatan sekolah dan di dampingi oleh guru pembina melakukan kegiatan seperti : menjaga kebersihan kelas, kamar kecil/WC, lingkungan sekolah, pengobatan ringan, P3K, cek kesehatan oleh dokter puskesmas yang telah ditunjuk. Kesemuanya terjadwal dengan baik, walaupun ada juga hal yang tiba-tiba terjadi seperti penanganan terhadap kecelakaan, narkoba, merokok, dan lain-lain.
Dari hasi yang peneliti peroleh ada yang sesuai dengan jadwal dan ada yang juga tidak sesuai (tiba-tiba) terjadi sehingga harus ditangani seketika itu juga.
b) Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan bertujuan untuk menanamkan pandangan dan kebiasaan hidup sehat kepada siswa/siswi agar dapat turut bertanggungjawab terhadap munculnya kebiasaan dirinya di dalam lingkungannya untuk ikut aktif dalam usaha-usaha kesehatan baik disekolah ataupun di masyarakat nantinya.
Hasil dari interview tersebut diatas maka ada beberapa pengetahuan yang ditanamkan dalam membentuk kebiasaan hidup sehat antara lain sebagai berikut :
(1) Kesehatan mental/rohani, yang meliputi bahwa remaja hurus :
- Belajar mengonsentrasikan pikirannya pada apa yang dikerjakan.
- Secara berlahan-lahan mengembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapatnya sendiri.
- Belajar untuk menanggapi kesukaran-kesukaran secara wajar dan tenag.
- Meningkatkan kesadaran untuk menghargai kebahagiaan orang lain.
- Dapat mengendalikan diri serta mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri, atau mengatasi kelainan yang terdapat pada dirinya sendiri.
- Belajar untuk mengenal kesanggupan yang dikaitkan dengan kesempatan yang ada di dalam mengatasi persoalan.
- Belajar mengenal berbagai corak kepribadian dan menyesuaikan dirinya dengan mereka.
- Meningkatkan kegiatan dalam mengisi waktu terluang dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
(2) Kesempatan-kesempatan yang dapat dipakai untuk melakukan penyuluhan antara lain :
- Pada waktu olah raga.
- Pada waktu pemeriksaan kesehatan.
- Ceramah langsung kepada siswa/siswi yang dilakukan oleh petugas UKS, guru atau tugas bimbingan penyuluhan.
- Waktu perlombaan lingkungan kelas yang sehan di sekolah/madrasah.
- Pemberian contoh langsung oleh guru, atau petugas UKS di lapangan.
- Pemberian tugar dan tanggung jawab secara bergiliran kepada siswa/siswi dalam kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan kesehatan dan kebersihan lingkungan, yang meliputi : i) pengawasan kebersihan kelas dan lingkungan sekolah/madrasah, ii) pengawasan terhadap persediaan air minum, makanan baik di ruangan ataupun di kantin sekolah/madrasah, iii) pengawasan terhadap kebersihan WC (kamar kecil).
Tabel 9
Data tentang Pemeliharaan Kesehatan di MAN 1 Jombang
Kriteria Kegiatan Ada/tidak Keadaan
1. Persediaan Obat-obatan Ada 90%
2. kunjungan Petugas Kesehatan Ada 4 kali/thn
3. Pengiriman Siswa/siswi sakit ke puskesnas Ada 85 %
4. Pemeriksaan terhadap alat reproduksi Ada 50 %
5. Pemeriksaan penyakit menular/keturunan Ada 50%
6. Pelatihan PMR Ada 9 kali/thn
7. Donor darah Ada 50 %
8. Pemeriksaan siswa kecanduan obat terlarang Ada 50 %
9. Pemeriksaan makanan/minuman yang sehat Tidak -
10. Penyediaan air matang Tidak -
11. Persediaan lap/air dalam kantor/kelas Ada 75 %
Sumber: Hasil interview dengan Kepala Sekolah, Guru Olah raga/kesehatan dan petugas UKS di sekolah
Tabel 10
Data tentang Kebiasaan Hidup Siswa di MAN 1 Jombang
Kriteria Ya/tidak Keadaan
1. Kebiasaan merokok Ya 78 anak
2. Kebiasaan membuang sampah pada tempatnya Ya 76 %
3. Kebiasaan olahraga Ya 90 %
4. Kebiasaan makan pagi sebelum ke kesekolah Ya 86 %
Sumber: Hasil interview dengan Kepala Sekolah, Guru Olah raga/kesehatan dan petugas UKS di sekolah
6. Inventarisasi Data Angket
Adapun hasil penelitian atau data kuantitatif dari penyebaran angket yang telah diberikan kepada siswa, maka peneliti dapat menabulasikan dan dapat di masukan kedalam bentuk tabel-tabel, sebagai berikut :
Tabel 11
Data Hasil Angket
tentang Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
No. Responden Frekuensi
Jawaban Jumlah
Nilai Nilai
Akhir
1 A = 6
B = 3
C = 6
D = 5 6 x 1 = 6
3 x 2 = 6
6 x 3 = 18
5 x 4 = 20 50
2 A = 8
B = 5
C = 4
D = 3 8 x 4 = 32
5 x 3 = 15
4 x 2 = 8
3 x 1 = 3 58
3 A = 0
B = 4
C = 8
D = 8 0 x 1 = 0
4 x 2 = 8
8 x 3 = 24
8 x 4 = 32 64
4 A = 8
B = 3
C = 6
D = 3 8 x 4 = 32
3 x 3 = 9
6 x 2 = 12
3 x 1 = 3 56
5 A = 10
B = 3
C = 2
D = 5 10 x 1 = 10
3 x 2 = 6
2 x 3 = 6
5 x 4 = 20 42
6 A = 10
B = 3
C = 2
D = 5 10 x 4 = 40
3 x 3 = 9
2 x 2 = 4
5 x 1 = 5 58
7 A = 5
B = 7
C = 4
D = 4 5 x 1 = 5
7 x 2 = 14
4 x 3 = 12
4 x 4 = 16 47
8 A = 1
B = 1
C = 11
D = 7 1 x 4 = 4
1 x 3 = 3
11 x 2 = 22
7 x 1 = 7 48
9 A = 9
B = 5
C = 2
D = 4 9 x 1 = 9
5 x 2 = 10
2 x 3 = 6
4 x 4 = 16 41
10 A = 2
B = 3
C = 8
D = 7 2 x 4 = 8
3 x 3 = 9
8 x 2 = 16
7 x 1 = 7 40
11 A = 1
B = 1
C = 8
D = 10 1 x 1 = 1
1 x 2 = 2
8 x 3 = 24
10 x 4 = 40 67
12 A = 2
B = 7
C = 8
D = 3 2 x 4 = 8
7 x 3 = 21
8 x 2 = 16
3 x 1 = 3 48
13 A = 1
B = 6
C = 10
D = 3 1 x 1 = 1
6 x 2 = 12
10 x 3 = 30
3 x 4 = 12 55
14 A = 2
B = 6
C = 9
D = 3 2 x 4 = 8
6 x 3 = 18
9 x 2 = 18
3 x 1 = 3 47
15 A = 2
B = 6
C = 9
D = 3 2 x 1 = 2
6 x 2 = 12
9 x 3 = 27
3 x 4 = 12 53
16 A = 5
B = 1
C = 11
D = 3 5 x 4 = 20
1 x 3 = 3
11 x 2 = 22
3 x 1 = 3 48
17 A = 2
B = 2
C = 11
D = 5 2 x 1 = 2
2 x 2 = 4
11 x 3 = 33
5 x 4 = 20 59
18 A = 4
B = 2
C = 7
D = 7 4 x 4 = 16
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
7 x 1 = 7 43
19 A = 0
B = 4
C = 10
D = 6 0 x 1 = 0
4 x 2 = 8
10 x 3 = 30
6 x 4 = 24 62
20 A = 9
B = 2
C = 5
D = 4 9 x 4 = 36
2 x 3 = 6
5 x 2 = 10
4 x 1 = 4 56
21 A = 9
B = 2
C = 5
D = 4 9 x 1 = 9
2 x 2 = 4
5 x 3 = 15
4 x 4 = 14 44
22 A = 0
B = 4
C = 10
D = 6 0 x 4 = 0
4 x 3 = 12
10 x 2 = 20
6 x 1 = 6 38
23 A = 7
B = 2
C = 6
D = 5 7 x 1 = 7
2 x 2 = 4
6 x 3 = 21
5 x 4 = 20 52
24 A = 3
B = 8
C = 5
D = 4 3 x 4 = 12
8 x 3 = 24
5 x 2 = 10
4 x 1 = 4 50
25 A = 0
B = 3
C = 12
D = 5 0 x 1 = 0
3 x 2 = 6
12 x 3 = 36
5 x 4 = 20 62
26 A = 9
B = 0
C = 8
D = 3 9 x 4 = 36
0 x 3 = 0
8 x 2 = 16
3 x 1 = 3 55
27 A = 6
B = 3
C = 4
D = 7 6 x 1 = 6
3 x 2 = 6
4 x 3 = 12
7 x 4 = 28 52
28 A = 9
B = 5
C = 1
D = 5 9 x 4 = 36
5 x 3 = 15
1 x 2 = 2
5 x 1 = 5 58
29 A = 9
B = 3
C = 2
D = 6 9 x 1 = 9
3 x 2 = 6
2 x 3 = 6
6 x 4 = 24 45
30 A = 6
B = 3
C = 5
D = 6 6 x 4 = 24
3 x 3 = 9
5 x 2 = 10
6 x 1 = 6 49
31 A = 3
B = 2
C = 9
D = 6 3 x 1 = 3
2 x 2 = 4
9 x 3 = 27
6 x 4 = 24 58
32 A = 2
B = 0
C = 14
D = 4 2 x 4 = 8
0 x 3 = 0
14 x 3 = 28
4 x 1 = 4 40
33 A = 2
B = 6
C = 6
D = 6 2 x 1 = 2
6 x 2 = 12
6 x 3 = 18
6 x 4 = 24 56
34 A = 1
B = 2
C = 11
D = 6 1 x 4 = 4
2 x 3 = 6
11 x 2 = 22
6 x 1 = 6 38
35 A = 1
B = 2
C = 11
D = 6 1 x 1 = 1
2 x 2 = 4
11 x 3 = 33
6 x 4 = 24 62
36 A = 6
B = 2
C = 5
D = 7 6 x 4 = 24
2 x 3 = 6
5 x 2 = 10
7 x 1 = 7 47
37 A = 6
B = 2
C = 5
D = 7 6 x 1 = 6
2 x 2 = 4
5 x 3 = 15
7 x 4 = 28 53
38 A = 1
B = 0
C = 13
D = 6 1 x 4 = 4
0 x 3 = 0
13 x 2 = 26
6 x 1 = 1 36
39 A = 2
B = 0
C = 14
D = 4 2 x 1 = 2
0 x 2 = 0
14 x 3 = 42
4 x 4 = 16 70
40 A = 10
B = 4
C = 2
D = 4 10 x 4 = 40
4 x 3 = 12
2 x 2 = 4
4 x 1 = 4 60
41 A = 3
B = 6
C = 4
D = 7 3 x 1 = 3
6 x 2 = 12
4 x 3 = 12
7 x 4 = 27 55
42 A = 6
B = 2
C = 7
D = 5 6 x 4 = 24
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
5 x 1 = 5 49
43 A = 3
B = 3
C = 11
D = 3 3 x 1 = 3
3 x 2 = 6
11 x 3 = 33
3 x 4 = 12 54
44 A = 6
B = 2
C = 7
D = 5 6 x 4 = 24
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
5 x 1 = 5 49
45 A = 3
B = 5
C = 6
D = 6 3 x 1 = 3
5 x 2 = 10
6 x 3 = 18
6 x 4 = 24 55
46 A = 0
B = 0
C = 16
D = 4 0 x 4 = 0
0 x 3 = 0
16 x 2 = 32
4 x 1 = 4 36
47 A = 2
B = 7
C = 1
D = 10 2 x 1 = 2
7 x 2 = 14
1 x 3 = 3
10 x 4 = 40 59
48 A = 4
B = 2
C = 5
D = 9 4 x 4 = 16
2 x 3 = 6
5 x 2 = 10
9 x 1 = 9 41
49 A = 7
B = 6
C = 0
D = 7 7 x 1 = 7
6 x 2 = 12
0 x 3 = 0
7 x 4 = 28 47
50 A = 7
B = 2
C = 7
D = 4 7 x 4 = 28
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
4 x 1 = 4 52
51 A = 6
B = 3
C = 6
D = 5 6 x 1 = 6
3 x 2 = 6
6 x 3 = 18
5 x 4 = 20 50
52 A = 3
B = 1
C = 6
D = 10 3 x 4 = 12
1 x 3 = 3
6 x 2 = 12
10 x 1 = 10 37
53 A = 8
B = 0
C = 6
D = 6 8 x 1 = 8
0 x 2 = 0
6 x 3 = 18
6 x 4 = 24 50
54 A = 3
B = 0
C = 9
D = 8 3 x 4 = 12
0 x 3 = 0
9 x 2 = 18
8 x 1 = 8 38
55 A = 2
B = 3
C = 9
D = 6 2 x 1 = 2
3 x 2 = 6
9 x 3 = 27
6 x 4 = 24 59
56 A = 4
B = 2
C = 6
D = 8 4 x 4 = 16
2 x 3 = 6
6 x 2 = 12
8 x 1 = 8 42
57 A = 6
B = 6
C = 3
D = 5 6 x 1 = 6
6 x 2 = 12
3 x 3 = 9
5 x 4 = 20 47
58 A = 8
B = 2
C = 4
D = 6 8 x 4 = 32
2 x 3 = 6
4 x 2 = 8
6 x 1 = 6 52
59 A = 9
B = 2
C = 3
D = 6 9 x 1 = 9
2 x 2 = 4
3 x 3 = 9
6 x 4 = 24 46
60 A = 7
B = 4
C = 5
D = 4 7 x 4 = 28
4 x 3 = 12
5 x 2 = 10
4 x 1 = 4 54
61 A = 2
B = 2
C =11
D = 5 2 x 1 = 2
2 x 2 = 4
11 x 3 = 33
5 x 4 = 20 59
62 A = 14
B = 1
C = 1
D = 4 14 x 4 = 56
1 x 3 = 3
1 x 2 = 2
4 x 1 = 4 65
63 A = 11
B = 3
C = 1
D = 5 11 x 1 = 11
3 x 2 = 6
1 x 3 = 3
5 x 4 = 20 40
64 A = 4
B = 4
C = 7
D = 5 4 x 4 = 16
4 x 3 = 12
7 x 2 = 14
5 x 1 = 5 47
65 A = 8
B = 2
C = 4
D = 6 8 x 1 = 8
2 x 2 = 4
4 x 3 = 12
6 x 4 = 24 48
66 A = 10
B = 3
C = 2
D = 5 10 x 4 = 40
3 x 3 = 9
2 x 2 = 4
5 x 1 = 5 58
67 A = 4
B = 2
C = 7
D = 7 4 x 1 = 4
2 x 2 = 4
7 x 3 = 21
7 x 4 = 28 57
68 A = 9
B = 6
C = 2
D = 2 9 x 4 = 36
6 x 3 = 18
2 x 2 = 4
2 x 1 = 2 60
69 A = 4
B = 2
C = 6
D = 8 4 x 1 = 4
2 x 2 = 4
6 x 3 = 18
8 x 4 = 32 58
Jumlah 3524
Tabel 12
Data Hasil Angket tentang Kebiasaan Hidup Sehat Siswa
No. Responden Frekuensi
Jawaban Jumlah
Nilai Nilai
Akhir
1 A = 4
B = 6
C = 3
D = 7 4 x 1 = 4
6 x 2 = 12
3 x 3 = 9
7 x 4 = 28 53
2 A = 8
B = 7
C = 6
D = 1 8 x 4 = 32
7 x 3 = 21
6 x 2 = 12
1 x 1 = 1 66
3 A = 3
B = 6
C = 8
D = 3 3 x 1 = 3
6 x 2 = 12
8 x 3 = 24
3 x 4 = 12 51
4 A = 5
B = 4
C = 8
D = 3 5 x 4 = 20
4 x 3 = 12
8 x 2 = 16
3 x 1 = 3 51
5 A = 12
B = 1
C = 3
D = 4 12 x 1 = 12
1 x 2 = 2
3 x 3 = 9
4 x 4 = 16 39
6 A = 6
B = 2
C = 8
D = 4 6 x 4 = 24
2 x 3 = 6
8 x 2 = 16
4 x 1 = 4 50
7 A = 4
B = 6
C = 4
D = 6 4 x 1 = 4
6 x 2 = 12
4 x 3 = 12
6 x 4 = 24 52
8 A = 3
B = 5
C = 6
D = 6 3 x 4 = 12
5 x 3 = 15
6 x 2 = 12
6 x 1 = 6 45
9 A = 5
B = 5
C = 6
D = 4 5 x 1 = 5
5 x 2 = 10
6 x 3 = 18
4 x 4 = 16 49
10 A = 2
B = 6
C = 10
D = 2 2 x 4 = 8
6 x 3 = 18
10 x 2 = 20
2 x 1 = 2 48
11 A = 2
B = 3
C = 8
D = 7 2 x 1 = 2
3 x 2 = 6
8 x 3 = 24
7 x 4 = 28 60
12 A = 3
B = 4
C = 12
D = 1 3 x 4 = 12
4 x 3 = 12
12 x 2 = 24
1 x 1 = 1 49
13 A = 3
B = 4
C = 12
D = 1 3 x 1 = 3
4 x 2 = 8
12 x 3 = 36
1 x 4 = 4 51
14 A = 3
B = 4
C = 12
D = 1 3 x 4 = 12
4 x 3 = 12
12 x 2 = 24
1 x 1 = 1 49
15 A = 3
B = 4
C = 12
D = 1 3 x 1 = 3
4 x 2 = 8
12 x 3 = 36
1 x 4 = 4 51
16 A = 2
B = 4
C = 12
D = 2 2 x 4 = 8
4 x 3 = 12
12 x 2 = 24
2 x 1 = 2 46
17 A = 1
B = 2
C = 12
D = 4 1 x 1 = 1
2 x 2 = 4
12 x 3 = 36
4 x 4 = 16 57
18 A = 5
B = 3
C = 7
D = 5 5 x 4 = 20
3 x 3 = 9
7 x 2 = 14
5 x 1 = 5 48
19 A = 3
B = 6
C = 8
D = 3 3 x 1 = 3
6 x 2 = 12
8 x 3 = 24
3 x 4 = 12 51
20 A = 6
B = 4
C = 5
D = 5 6 x 4 = 24
4 x 3 = 12
5 x 2 = 10
5 x 1 = 5 51
21 A = 6
B = 4
C = 5
D = 5 6 x 1 = 6
4 x 2 = 8
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20 49
22 A = 3
B = 6
C = 8
D = 3 3 x 4 = 12
6 x 3 = 18
8 x 2 = 16
3 x 1 = 3 51
23 A = 6
B = 2
C = 7
D = 5 6 x 1 = 6
2 x 2 = 4
7 x 3 = 21
5 x 4 = 20 51
24 A = 4
B = 4
C = 9
D = 3 4 x 4 = 16
4 x 3 = 12
9 x 2 = 18
3 x 1 = 3 49
25 A = 1
B = 7
C = 10
D = 2 1 x 1 = 1
7 x 2 = 14
10 x 3 = 30
2 x 4 = 8 53
26 A = 2
B = 2
C = 13
D = 3 2 x 4 = 8
2 x 3 = 6
13 x 2 = 26
3 x 1 = 3 43
27 A = 6
B = 5
C = 7
D = 2 6 x 1 = 6
5 x 2 = 10
7 x 3 = 21
2 x 4 = 8 45
28 A = 8
B = 2
C = 7
D = 3 8 x 4 = 32
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
3 x 1 = 3 55
29 A = 5
B = 2
C = 9
D = 4 5 x1 = 5
2 x 2 = 4
9 x 3 = 27
4 x 4 = 16 52
30 A = 8
B = 2
C = 8
D = 2 8 x 4 = 32
2 x 3 = 6
8 x 2 = 16
2 x 1 = 2 56
31 A = 3
B = 2
C = 10
D = 5 3 x 1 = 3
2 x 2 = 4
10 x 3 = 30
5 x 4 = 20 57
32 A = 2
B = 2
C = 14
D = 2 2 x 4 = 8
2 x 3 = 6
14 x 2 = 28
2 x 1 = 2 44
33 A = 1
B = 3
C = 12
D = 4 1 x 1 = 1
3 x 2 = 6
12 x 3 = 36
4 x 4 = 16 59
34 A = 4
B = 2
C = 8
D = 6 4 x 4 = 16
2 x 3 = 6
8 x 2 = 16
6 x 1 = 6 44
35 A = 4
B = 4
C = 6
D = 6 4 x 1 = 4
4 x 2 = 8
6 x 3 = 18
6 x 4 = 24 54
36 A = 7
B = 3
C = 6
D = 4 7 x 4 = 28
3 x 3 = 9
6 x 2 = 12
4 x 1 = 4 53
37 A = 4
B = 4
C = 5
D = 7 4 x 1 = 4
4 x 2 = 8
5 x 3 = 15
7 x 4 = 28 55
38 A = 8
B = 5
C = 5
D = 2 8 x 4 = 32
5 x 3 = 15
5 x 2 = 10
2 x 1 = 5 62
39 A = 2
B = 2
C = 12
D = 4 2 x 1 = 2
2 x 2 = 4
12 x 3 = 36
4 x 4 = 16 58
40 A = 7
B = 4
C = 8
D = 1 7 x 4 = 28
4 x 3 = 12
8 x 2 = 16
1 x 1 = 1 57
41 A = 2
B = 5
C = 8
D = 5 2 x 1 = 2
5 x 2 = 10
8 x 3 = 24
5 x 4 = 20 56
42 A = 8
B = 2
C = 7
D = 3 8 x 4 = 32
2 x 3 = 6
7 x 2 = 14
3 x 1 = 3 55
43 A = 5
B = 4
C = 8
D = 3 5 x 1 = 5
4 x 2 = 8
8 x 3 = 24
3 x 4 = 12 59
44 A = 6
B = 6
C = 3
D = 5 6 x 4 = 24
6 x 3 = 18
3 x 2 = 6
5 x 1 = 5 53
45 A = 3
B = 6
C = 6
D = 5 3 x 1 = 3
6 x 2 = 12
6 x 3 = 18
5 x 4 = 20 53
46 A = 2
B = 3
C = 12
D = 3 2 x 4 = 8
3 x 3 = 9
12 x 2 = 24
3 x 1 = 3 40
47 A = 2
B = 2
C = 10
D = 6 2 x 1 = 2
2 x 2 = 4
10 x 3 = 30
6 x 4 = 24 60
48 A = 5
B = 2
C = 8
D = 5 5 x 4 = 20
2 x 3 = 6
8 x 2 = 16
5 x 1 = 5 47
49 A = 4
B = 3
C = 6
D = 7 4 x 1 = 4
3 x 2 = 6
6 x 3 = 18
7 x 4 = 28 56
50 A = 10
B = 4
C = 4
D = 2 10 x 4 = 40
4 x 3 = 12
4 x 2 = 8
2 x 1 = 2 72
51 A = 5
B = 4
C = 6
D = 5 5 x 1 = 5
4 x 2 = 8
6 x 3 = 18
5 x 4 = 20 51
52 A = 8
B = 3
C = 4
D = 5 8 x 4 = 32
3 x 3 = 9
4 x 2 = 8
5 x 1 = 5 54
53 A = 6
B = 5
C = 5
D = 4 6 x 1 = 6
5 x 2 = 10
5 x 3 = 15
4 x 4 = 16 47
54 A = 5
B = 3
C = 6
D = 6 5 x 4 = 20
3 x 3 = 9
6 x 2 = 12
6 x 1 = 6 47
55 A = 2
B = 8
C = 5
D = 5 2 x 1 = 2
8 x 2 = 16
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20 53
56 A = 2
B = 5
C = 8
D = 5 2 x 4 = 6
5 x 3 = 15
8 x 2 = 16
5 x 1 = 5 42
57 A = 4
B = 4
C = 8
D = 4 4 x 1 = 4
4 x 2 = 8
8 x 3 = 24
4 x 4 = 16 52
58 A = 6
B = 3
C = 6
D = 5 6 x 4 = 24
3 x 3 = 9
6 x 2 = 12
5 x 1 = 5 50
59 A = 6
B = 6
C = 3
D = 5 6 x 1 = 6
6 x 2 = 12
3 x 3 = 9
5 x 4 = 20 47
60 A = 10
B = 6
C = 2
D = 2 10 x 4 = 40
6 x 3 = 18
2 x 2 = 4
2 x 1 = 2 64
61 A = 2
B = 5
C = 9
D = 4 2 x 1 = 2
5 x 2 = 10
9 x 3 = 27
4 x 4 = 16 55
62 A = 10
B = 2
C = 5
D = 3 10 x 4 = 40
2 x 3 = 6
5 x 2 = 10
3 x 1 = 3 59
63 A = 7
B = 3
C = 6
D = 4 7 x 1 = 7
3 x 2 = 6
6 x 3 = 18
4 x 4 = 16 47
64 A = 4
B = 2
C = 8
D = 6 4 x 4 = 16
2 x 3 = 6
8 x 2 = 16
6 x 1 = 6 44
65 A = 6
B = 8
C = 2
D = 4 6 x 1 = 6
8 x 2 = 16
2 x 3 = 6
4 x 4 = 16 44
66 A = 8
B = 4
C = 2
D = 6 8 x 4 =32
4 x 3 = 12
2 x 2 = 4
6 x 1 = 6 54
67 A = 4
B = 4
C = 6
D = 6 4 x 1 = 4
4 x 2 = 8
6 x 3 = 18
6 x 4 = 24 54
68 A = 8
B = 4
C = 4
D = 4 8 x 4 = 32
4 x 3 = 12
4 x 2 = 8
4 x 1 = 4 56
69 A = 3
B = 7
C = 5
D = 5 3 x 1 = 3
7 x 2 = 14
5 x 3 = 15
5 x 4 = 20 52
Jumlah 3541
B. Pengujian Hipotesis
Dalam pengujian hipotesis ini penulis memasukan data yang telah terkumpul dari angket-angket yang telah di skor. Dan berpedoman pada hipotesis yang berbunyi sebagai berikut : “Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan sekolah terhadap Kebiasaan Hidup Sehat MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008”.
Untuk memudahkan penganalisahan hipotesis tersebut, maka diubah menjadi hepotesa nihil yang berbunyi : “Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah terhadap Kebiasaan Hidup Sehat Siswa MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008.
Tablel 13
Persiapan untuk Mencari Koefisien Korelasi Pengaruh Intensitas Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (X) terhadap Kebiasaan Hidup Sehat Siswa (Y) MAN 1 Jombang Tahun Pelajaran 2007/2008
No X Y x y x² y² xy
1 50 53
2 58 66
3 64 51
4 56 51
5 42 39
6 58 50
7 47 52
8 48 45
9 41 49
10 40 48
11 67 60
12 48 49
13 55 51
14 47 49
15 53 51
16 48 46
17 59 57
18 43 48
19 62 51
20 56 51
21 44 49
22 38 51
23 52 51
24 50 49
25 62 53
26 55 43
27 52 45
28 58 55
29 45 52
30 49 56
31 58 57
32 40 44
33 56 59
34 38 44
35 62 54
36 47 53
37 53 55
38 36 62
39 70 58
40 60 57
41 55 56
42 49 55
43 54 59
44 49 53
45 55 53
46 36 40
47 59 60
48 41 47
49 47 56
50 52 72
51 50 51
52 37 54
53 50 47
54 38 47
55 59 53
56 42 42
57 47 52
58 52 50
59 46 47
60 54 64
61 59 55
62 65 59
63 40 47
64 47 44
65 48 44
66 58 54
67 57 54
68 60 56
69 58 52
N 3524 3541
C. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
B. Saran-saran
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Aman Ardjito Indarso, 1988. Masyarakat Indonesia Berperan Serta dalam upaya Kesehatan di Bidang Penyediaan Dana. Jombang
Departemen Kesehatan RI, 1977. Usaha Kesehatan Sekolah. Jakarta : Depkes.
Departemen Agama RI. 1989. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Semarang: CV. Thoha Putra.
D.B. Jelliffe, 1994. Kesehatan Anak di Daerah Tropis. Jakarta. Bumu Aksara.
Departemen Kesehatan RI, 1988. Pesan-pesanProgram Kesehatan Menurut Agama. Jakarta. Pusat Penyusunan Kesehatan Masyarakat.
Donald Ary, Luchy Cheser Jacob, Asghar Razavieh, di Terjemahkan oleh H. Arif Furchan, MA., Ph.D, 2004. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan, Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Http://www.Blogger.Com/email-post.g?blog ID=2587353477797928920 & post ID=7275557641088486382
Lydia Harlina Martono, dkk, 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah (Buku Panduan untuk Guru, Konselor, dan Administrator), Jakarta. PT. Balai Pustaka (Persero).
Juli Soemirat Slamet, 2000. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta. Gajah Mada university Press.
M. Quraish Shihab, Dr, MA. 2007. Membumikan Al-Qur’an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakay, Bandung. Mizan.
----------------------------------. 2007. Wawasan Al-Qur’an Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat, Bandung. Mizan.
Purba, J. (2002). Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta : Yayasan Obor.
Sonya Purnomo, 1981. Kesehatan sekolah di Indonesia, Jakarta. Penerbit, PT, Firma Resama.
Suharsini Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian Kualitatif (Dilengkapi Contoh Proposal dan Laporan Penelitian), Bandung. CV. Alfabeta
Tim Pembina UKS Pusat, 1999. Cara Melaksanakan UKS Disekolah Dasar Dan Madrasah Ibtidaiyah, Jakarta. Sekretariat : Jl. Jend. Sudirman gedung C Depdikbud, Lantai 19, Senayan Jakarta.
Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Propinsi Jawa Timur. 2004. Pembinanaan Dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Propinsi Jawa Timur.
Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas. 2006. Bandung. Penerbit Citra Umbaran.
WJS. Poerwodarminto, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta. Balai Pustaka.
ANGKET TENTANG INTENSITAS PELAKSANAAN
USAHA KESEHATAN SEKOLAH
Petunjuk :
1. Bacalah pertanyaan dan jawabanya dengan baik
2. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang kamu angap benar
3. Setelah selesai, lembar ini agar diserahkan kembali kepada guru pengawas dikelasmu.
4. Jangan lupa menuliskan identitasmu pada kolam yang tersedia
Identitas :
1. Nama : ____________________________________________
2. Kelas : ____________________________________________
3. Jenis Kelamin : ____________________________________________
4. MAN : ____________________________________________
1. Apakah di madrasah diadakan latihan keterampilan tentang kesehatan yang di ikuti emua siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Apakah siswa berperan serta aktif dalam pelaksanaan UKS di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah dilakukan pembinaan oleh guru dalam menjalankan program UKS di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Apakah tersedia sarana keteladanan di lingkungan madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5. Apakah kantin madrasah tidak menjaga kebersihan makanannya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Apakah petugas kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan pada siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Apakah siswa telah melakukan penyalahgunaan pemakaian obat-obat terlarang/narkoba?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Apakah madrasah melakukan pencegahan/pengobatan terhadap penyakit yang menular?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Apakah pengawasan dan pembinaan kebersihan lingkungan madrasah dilakukan oleh guru?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10. Apakah diadakan pengobatan ringan pada siswa di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11. Apakah pernah terjadi perilaku penyimpang seks yang dilakukan oleh siswa ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Apakah siswa yang mengalami sakit di lakukan pertolongan pertama pada kecelakaan di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Apakah kegiatan UKS di ikuti oleh semua siswa?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Apakah madrasah mengadakan persedian obat-obat yang di butuhkan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Apakah siswa yang mengalami kecelakaan berat dilakukan rujuk kerumah sakit/puskesmas terdekat?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Apakah siswa yang kecanduan narkoba di lakukan rujuk kemedis oleh petugas UKS madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
17. Apakah siswa pernah mengalami keracunan/operdoses?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Apakah siswa melaporkan pada pihak madrasah ketika mengetahui kondisi yang membahayakan keselamatan manusia?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Apakah siswa yang kedapatan membawa narkoba di laporkan kepihak madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
20. Apakah UKS pernah menangani penyakit yang khusus (keturunan) di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
ANGKET TENTANG KEBIASAAN HIDUP SEHAT
Petunjuk :
1. Bacalah pertanyaan dan jawabanya dengan baik
2. Berilah tanda silang (X) pada huruf yang kamu angap benar
3. Setelah selesai, lembar ini agar diserahkan kembali kepada guru pengawas dikelasmu.
4. Jangan lupa menuliskan identitasmu pada kolam yang tersedia
Identitas
1. Nama : ____________________________________________
2. Kelas : ____________________________________________
3. Jenis Kelamin : ____________________________________________
4. MAN : ____________________________________________
1. Apakah Siswa tidak menjaga kebersihan kelasnya masing-masing?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
2. Apakah siswa diajarkan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
3. Apakah kamu membuang sampah sembarangan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
4. Apakah ruang KM/WC siswa terjaga kebersihannya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
5. Apakah lingkungan rumah mu bersih dari kotoran rumah tangga?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
6. Apakah siswa membuang sampah pada tempat yang telah disediakan oleh madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
7. Apakah guru mengawasi dan membimbing kebersihan lingkungan madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
8. Apakah pelajaran kesehatan diajarkan di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
9. Apakah siswa tidak diajarkan tentang prinsip-prinsip kesehatan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
10. Apakah petugas kesehatan melakukan pemeriksaan alat reproduksi siswa/siswi di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
11. Apakah kamu bergadang hingga larut malam?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
12. Apakah dilakukan pengadaan tanaman obat di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
13. Apakah kamu berolahraga setiap hari?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
14. Apakah kamu istirahat 8 jam dalam sehariApakah kamu menyiapkan makanan 4 sehat 5 sempurna?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
15. Apakah kegiatan oleh raga di ikuti oleh semua siswa yang ada di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
16. Apakah siswa melakukan kegiatan senam pagi setiap hari di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
17. Apakah kantin madrasah menyediakan makanan 4 sehat 5 sempurna?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
18. Apakah kantin madrasah menjaga kebersihan makanannya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
19. Apakah kamu dalam keseharian di rumah menerapkan prinsip-prinsip kesehatan yang telah diajarkan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
20. Apakah guru melakukan observasi kesehatan terhadap ssiswa setiap hari di madrasah?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak pernah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar